Musibah adalah sesuatu
hal yang tak bisa kita prediksi kapan dan dimana dan kepada siapa akan
menimpa. Kewajiban kita sebagai seorang mukmin adalah selalu berdoa minta perlindungan kepada Allah taala Yang Maha Rahim agar kita terhindar dari musibah.
Rasulullah s.a.w dengan berbagai macam cara selalu
menghimbau orang-orang mu’min supaya mereka senantiasa ingat kepada
Tuhan agar mereka selalu mendapat limpahan rahmat kasih sayang Allah
taala. Azab yang bertubi-tubi turun berupa bencana-bencana alam yang
telah menimpa kaum-kaum terdahulu, banyak negeri porak-poranda dan
hancur luluh sehingga meninggalkan hanya nama dan bekas-bekasnya saja.
Beliau s.a.w sangat merasa khawatir jangan-jangan disebabkan sesuatu
kesalahan azab seperti itu turun pula menimpa mereka yang telah beriman
kepada beliau s.a.w atau orang-orang yang tinggal disekitar kampung
halaman beliau s.a.w.
Maka dari itu kapan saja saat beliau
melihat ada angin bertiup kencang atau hujan lebat turun, beliau segera
memohon perlindungan kepada Allah s.w.t dan berdo’a agar Dia menurunkan
kasih sayang-Nya. Dan beliau s.a.w menghimbau orang-orang mukmin juga
untuk memohon kasih sayang-Nya, agar angin yang sedang bertiup kencang
atau hujan yang sedang turun dengan derasnya itu jangan menjadi azab
bagi mereka. Maka bila saja terjadi angin badai atau angin kencang
bertiup atau hujan turun dengan derasnya maka beliau s.a.w segera
memohon perlindungan dan kasih sayang Allah s.w.t.
Terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Hadzrat Abu Hurairah r.a.
katanya Rasulullah s.a.w bersabda : “Sekali-kali janganlah kamu
mengutuki angin karena angin juga pembawa rahmat Allah s.w.t disamping
ia membawa azab. Akan tetapi mintalah kebaikan dari angin itu kepada
Allah s.w.t dan mohonlah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya.”Utbah bin Rawahah mendengar dari Aisyah r.a. katanya: “Apabila angin bertiup kencang atau nampak ada awan tebal diatas langit, maka muka Rasulullah s.a.w nampak segera berubah, sebentar duduk sebentar berjalan, beliau s.a.w mondar-mandir dalam keadaan gelisah dan khawatir takut kalau-kalau angin atau awan itu membawa azab. Apabila hujan sudah turun beliaupun nampak gembira, kegelisahanpun perlahan-lahan menghilang.”
Kata Aisyah r.a, diwaktu itu beliau s.a.w bersabda : “Aku merasa takut jangan-jangan azab turun bersama angin atau awan itu yang akan menimpa ummatku”. Apabila beliau melihat hujan sudah turun, beliau bersabda : “Alhamdulillah ini rahmat Allah turun!”
Wujud Rasulullah s.a.w dari ujung rambut
sampai ujung kaki semata-mata rahmat bagi semua makhluk Allah s.w.t.
Beliau sendiri berdo’a untuk semua dan mengajarkan juga do’a-do’a itu
yang harus diamalkan oleh ummat beliau. Apabila ada angin atau badai
bertiup kencang bacalah do’a ini:
اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا اُرْسِلَتْ بِهِ
وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ
Artinya : “Ya Allah aku memohon
kebaikannya dan kebaikan yang ada didalamnya dan kebaikan yang
diturunkan bersamanya. Dan aku berlindung kepada Engkau dari
keburukannya dan dari keburukan yang ada didalamnya dan dari keburukan
yang diturunkan bersamanya.”
اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَ تَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجْاَتِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَتِكَ
Artinya :“Ya Allah aku berlindung
kepada Engkau dari hilangnya ni’mat yang telah Engkau anugerahkan
kepadaku, dan dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan
padaku, dan dari azab Engkau yang datangnya secara tiba-tiba dan aku
berlindung kepada Engkau dari semua perkara yang menimbulkan kemurkaan
Engkau.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar