Semakin tua, wajar jika semakin banyak jumlah penyesalan yang kita
miliki. Namun, studi di University Medical Center Hamburg-Eppendorf,
Jerman, menunjukkan bahwa anak muda menyimpan penyesalan yang lebih
besar.
Study yang dimuat di ” Jurnal Science ” tersebut berusaha meneliti
aktivitas otak untuk memahami mekanisme biologis di balik rasa sesal.
Tim peneliti membagi subjek menjadi 2 kelompok, yaitu dewasa muda ( rata
rata 25 tahun ) dan dewasa lanjut ( rata rata 65 tahun ). Mereka lantas
diminta memainkan permainan komputer yang dirancang untuk memicu
penyesalan.
Tugas subjek adalah membuka sebanyak mungkin kotak di layar untuk
mengumpulkan uang. Mereka bebas membuka kotak dan menambah jumlah uang
selama tidak menemui kotak yang ternyata berisi sosok setan. Jika mereka
melakukan itu, maka permainan dianggap selesai dan mereka harus
mengembalikan seluruh uang yang sudah dikumpulkan.
Para peneliti tertarik mempelajari perasaan subjek saat tahu mereka
telah melewatkan kesempatan. Karena itu, di akhir permainan, peneliti
mengungkap isi dari kotak kotak yang tidak terbuka kepada para subjej.
Semakin banyak kotak yg seharusnya bisa dibuka subjek sebelum menemukan
kotak berisi sosok setan, semakin besar pula penyesalan mereka, karena
mereka bisa saja mendapatkan lebih banyak uang jika bersikap lebih
berani.
Pemindaian MRI terhadap otak para subjek menunjukkan hasil yang menarik.
Subjek dewasa muda menunjukkan penyesalan besar ketika melihat bahwa
mereka semestinya bisa membuka lebih banyak kotak. MRI juga
mengungkapkan penurunan aktivitas di ventral striatum, area otak yg
aktik saat orang merasa dihargai.
Sebaliknya, pada subjek dewasa lanjut, yang terjadi justru peningkatan
aktivitas di bagian kendali pada otak, yaitu anterior cingulate, yang
menunjukkan bahwa mereka berhasil menekan perasaan sesal.
Saya jadi teringat kata orang tua, jika nasi sudah menjadi bubur,
janganlah disesali. Mungkin kita harus belajar menjalankannya dengan
lapang dada dan tentunya dengan segala resiko yang akan kita hadapi
nantinya.
Bill Cosby komedian, aktor sekaligus penulis asal Amerika mengatakan ”
Agar bisa mencapai sukses, keinginan Anda untuk berhasil harus lebih
besar dari ketakutan Anda terhadap kegagalan “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar